Oleh Media Indonesia On Line
PARA ahli kesehatan berulang kali mengingatkan bahwa pola hidup masa kini ikut menyumbang timbulnya penyakit gula, atau sering disebut sebagai diabetes mellitus.
Pola makan yang kurang menyehatkan seperti makan makanan cepat saji yang minim serat, minuman yang dibuat dari gula sintetis dan dicampur zat pewarna dan pengawet menelikung manusia modern.
Anak-anak dari kelas menengah ke atas dibiasakan menyantap makanan produk pabrik. Menu rumah makan yang diimpor dari negara maju yang menjual makanan cepat saji sudah merambah di berbagai kota dunia. Minuman botol atau kaleng bisa ditemui di mana-mana. Anak-anak sekolah, seusai olahraga tidak lagi menenggak minuman tradisional yang alamiah tapi meminum minuman botol bikinan pabrik yang menggunakan gula sintetik, zat pewarna dan pengawet.
Meskipun makanan berperan terhadap munculnya penyakit diabetes, penyebab penyakit gula paling dominan adalah faktor genetis alias keturunan.
Seorang anak yang membawa sifat bawaan orangtuanya yang mengidap diabetes, besar kemungkinan akan mengalami penyakit itu dalam perjalanan hidupnya.
Jika demikian masalahnya, penyembuhan yang paling ampuh terhadap diabetes adalah lewat penyembuhan genetis. Berbagai pusat penelitian medis di negara-negara maju telah melakukan ujicoba untuk menemukan penyembuhan genetis terhadap penyakit gula.
Di Asia Tenggara, seperti dilaporkan Reuters pekan lalu, Singapura merupakan negara yang pertama memulai sebuah ikhtiar untuk meneliti kemungkinan penyembuhan penyakit gula dengan cara cangkok sel induk atau stem cells.
Penyembuhan diabetes lewat cangkok sel-sel induk itu tak terbatas untuk mengatasi penyakit gula yang diakibatkan oleh faktor keturunan tapi juga yang diakibatkan oleh pola makan tak sehat.
Pengambil kebijakan medis negeri singa itu menyadari bahwa kemakmuran yang diraih masyarakatnya dan fenomena obesitas di kalangan penduduk menjadi bagian dari problem kesehatan di Singapura.
Itu sebabnya mereka memutuskan untuk terlibat dalam percaturan riset mengenai sel-sel induk pada orang dewasa untuk menyembuhkan penyakit kadar gula tinggi itu. Para peneliti dari Universitas Nasional Singapura dan perusahaan bioteknologi setempat mengemukakan bahwa mereka sedang bekerjasama untuk sebuah proyek yang menghasilkan sel-sel penghasil insulin dari sel induk orang dewasa yang dibiakkan melalui jaringan lemak.
“Ada perlombaan di seluruh dunia untuk mengembangkan apa yang kami sebut sebagai sel-sel buatan, yakni sel-sel yang tak berasal dari pankreas donor manusia tapi sel-sel dari jaringan, sel-sel induk, yang dapat digunakan untuk menghasilkan insulin dan kemudian dicangkokan ke tubuh penderita diabetes,” kata Dr John Issac dari bagian pembedaan Universitas Nasional Singapura.